Surabaya kini semakin serius dalam urusan pengelolaan sanitasi. Tapi pertanyaannya, siapa sebenarnya yang wajib sedot WC? Kapan waktu yang tepat? Dan apakah setiap warga harus melakukannya secara berkala atau hanya saat septic tank penuh?

Jika kamu masih bingung soal aturan sedot WC di Surabaya, artikel ini akan menjawab semua pertanyaanmu secara tuntas. Mulai dari dasar hukum, siapa saja yang diwajibkan, hingga pengecualian yang mungkin berlaku.
Sedot wc surabaya kini telah diatur secara resmi oleh pemerintah kota, lengkap dengan sanksi dan standar pelaksanaannya.
Apa Saja Aturan Resmi Tentang Sedot WC di Surabaya?
Pemkot Surabaya telah menetapkan peraturan yang mengatur pengelolaan limbah domestik, termasuk aktivitas sedot WC. Aturan ini tertuang dalam perda dan perwali sanitasi No. 5 Tahun 2014 dan diperkuat oleh Peraturan Wali Kota (Perwali).
Warga perlu memahami bahwa kewajiban sedot WC perda bukan hanya untuk rumah pribadi, tetapi juga mencakup indekos, tempat usaha, dan fasilitas umum. Jika tidak ditaati, peraturan ini membawa konsekuensi berupa sanksi administratif.
Siapa yang Wajib Menyedot WC Secara Berkala?
Pemerintah menetapkan bahwa setiap pemilik atau pengelola bangunan yang menggunakan septic tank, termasuk rumah kos, rumah kontrakan, dan tempat usaha, wajib menyedot WC minimal setiap 6–12 bulan sekali.
Khusus bangunan dengan intensitas tinggi seperti kos 10 kamar atau lebih, kewajiban ini jadi makin penting. Salah satu kebijakan kuras WC kos bahkan menyarankan inspeksi bulanan untuk mencegah gangguan saluran.
Mengapa Warga Perlu Mematuhi Aturan Ini?
Ketaatan terhadap aturan bukan hanya menghindarkan dari denda. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari tanggung jawab lingkungan. Limbah yang tidak dikelola dengan baik bisa mencemari air tanah dan memicu penyakit menular.
Beberapa kasus pencemaran bahkan terjadi karena tidak adanya kontrol terhadap aturan limbah domestik Surabaya. Padahal, sistem kontrol ini sudah disiapkan oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) setempat.
Apa Konsekuensi Jika Tidak Menyedot WC Sesuai Aturan?
Jika pemilik rumah atau pengelola kos tidak menyedot WC sesuai waktu yang ditentukan, sanksinya bisa berupa:
- Teguran dari RT/RW dan kelurahan
- Peringatan tertulis
- Denda administratif
- Penutupan sementara usaha (untuk usaha kecil menengah)
Beberapa laporan pelanggaran bahkan telah ditindak oleh tim pengawas kebersihan, terutama di kawasan padat. Sanksi dan kewajiban WC ini mulai aktif diberlakukan setelah sosialisasi berjenjang oleh dinas terkait.
Bagaimana Cara Menyusun Jadwal Sedot WC yang Tepat?
- Gunakan Jasa Resmi dan Terdekat: Hindari tukang sedot tidak resmi. Kamu bisa memilih layanan terpercaya seperti sedot WC Kecamatan Benowo jika berada di wilayah barat Surabaya.
- Simpan Bukti Layanan: Simpan nota atau bukti digital sedot WC untuk jaga-jaga jika ada inspeksi.
Hubungan Aturan Ini dengan Perda dan Perwali Sanitasi
Pemahaman warga terhadap perda dan perwali sanitasi akan mencegah kesalahpahaman dalam pelaksanaan sedot WC. Seluruh informasi ini dapat diakses di situs resmi Pemkot atau melalui sosialisasi kelurahan.
Pentingnya Mengandalkan Penyedia Sedot WC Terpercaya
Banyak warga yang akhirnya menyesal karena menggunakan jasa sedot WC yang tidak resmi. Selain tarif tidak jelas, hasil pengerjaan juga kurang bersih.
Untuk itu, kamu bisa memilih layanan yang memiliki legalitas dan standar operasional sesuai regulasi pemerintah. Jika mencari variasi layanan yang lebih ramah lingkungan, ada juga opsi dari penyedia penguras septic tank terpercaya Surabaya yang memakai armada ramah lingkungan.